JABAR EKSPRES — Berlangsung selama 30 menit, ‘Cirebon Adem Ayem’ membubarkan diri dalam aksi damai tolak Rocky Gerung di Kantor Bupati Cirebon, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon. Selasa, 8 Agustus 2023.
Koordinator Aksi, Rojaya L Suma, mengatakan aksi damai tersebut gabungan dari tenaga pengajar dan wali murid.
“Tuntutan ini dari Forum Gerakan Cirebon Adem Ayem, intinya untuk tuntutan jelas menuntut Rocky Gerung yang ngakunya seorang akademisi, cendekiawan dengan ucapannya melanggar norma dan etika,” kata Rojaya.
Dia mengaku tidak melarang Rocky Gerung untuk mengkritik apapun bentuk program dan hasil kerja pemerintahan, namun kritik yang dia sampaikan di publik telah menyalahi kode etik dan norma.
“Kritik boleh tapi kesepakatan itu jangan dilanggar, nah kita di cirebon maunya sederhana, kepada pemda itu jangan sampai dalam bentuk apapun Pak Rocky Gerung jangan sampai datang ke Cirebon satu itu,” jelasnya.
Selain itu, tuntutan kedua terkait keberadaan aparat hukum yang diharap bisa mengkondusifkan situasi di masyarakat efek dari pernyataan Rocky Gerung yang ramai di media sosial.
“Kepada aparat hukum seperti yang ramai dibicarakan, diperbincangkan di media sosial pemberitaan nasional, untuk memproses penegakan hukum yang berlaku, dan kepada dewan agar KPI tidak menyarankan beliau ke televisi-televisi yang sifatnya nasional atau lokal sekalipun,” ujarnya.
Menurutnya efek perkataan Rocky Gerung yang videonya viral di media sosial itu, bisa berdampak pada penonton yang notabene anak-anak.
“Karena ini sangat berbahaya untuk para anak didik kita, dari situlah kita berangkat, itu kebanyakan yang ikut demo para dewan guru, dari mulai PAUD, MI, MA,MTS , SMP, SMA, SMK, dan beberpapa dosen dan pengamat pendidikan lokal, juga para wali murid,” jelasnya.
“Jelas sekali kita kritik itu demokrasi boleh, kebebasan berpendapatpun boleh, jadi kita simak masa mengatakan presiden kita itu tolol, itukan istilahnya tidak layak ketika anak-anak kita mendengar, media bersliweran di youtube facebook dan sebagainya, kawan-kawan simpulkan sendiri,” tambahnya.
“Kita kritik boleh, kita tidak anti kritik tapi kritikan tidak berdasarkan data itu,” tutupnya. (mg7)